Sabtu, 9 Januari 2010

Sang Pelayar

Dirimu ibarat seorang pelayar,
Bakal berlayar merentas samudera luas terbentang,
Pelayaran menuju daratan mimpi dan cita-cita.
Ayuh,
Siapkan dirimu,
Siapkan kapalmu,
Bina kapalmu dari kayu-kayu keimanan,
Berdiri utuh disokong tiang-tiang solat,
Layarnya daripada kain-kain takwa,
Pendayungnya dari kayu-kayu tawakkal,
Awak-awaknya pula dari pendokong-pendokong usaha,
Walau badai kekufuran datang melanda,
Walau ombak keputus-asaan datang menjengahmu,
Walau bisikan-bisikan syaitan menerjah pendengaranmu,
Nescaya daratan cita-cita dan mimpi-mimpi kejayaanmu bisa dijejaki.
Ayuh,
Berdoalah supaya Allah menerangi malammu di daratan kejayaanmu dengan bintang-bintang,
Bintang-bintang penyuluh,
Pemancar sinaran,
Sinaran cahaya hidayah kurniaan Allah,
Supaya dirimu sentiasa kekal di daratan kejayaanmu,
Kekal dengan kejayaan di dunia,
Serta bisa beroleh kejayaan di akhirat,
InsyaAllah.

Sabtu, 5 Disember 2009

Kalam Pembuka

Firman Allah S.W.T:
Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu ada di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah baratnya, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahayaNya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Surah An-Nuur ayat 35.)
Sesekali aku terfikir,begitu besarnya nilai cahaya. Nilai cahaya dalam kehidupan.Tanpa cahaya,manusia tidak mampu melihat.Tanpa cahaya,gelitalah dunia. Tanpa cahaya,gelaplah hati.Tanpa cahaya,hanya malam yang meliputi bumi.Hanya gelita mewarnai diri.Hanya buta merajai mata.Hanya kejahilan menempati hati.Hanya dusta meniti bibir.Hanya kejahatan dalam perlakuan.Hanya maksiat terlakar di wajah dunia. Alhamdulillah,bersyukur kita kepada Allah. Bersyukur kita kepada Allah kerana dengan kurniaan cahayaNya, siang mengganti malam, iman menempati hati, celik merajai mata, kebenaran meniti bibir, kebaikan dalam perlakuan, dan amar maaruf terlakar di wajah dunia. Sangat rugilah bagi sesiapa yang tidak bersyukur dengan cahaya lahiriah serta cahaya rohaniah dalam bentuk hidayah yang dikurniakan Allah. Sangat rugilah bagi sesiapa yang lebih rela mengikuti kegelitaan dan jalan kejahilan yang dibukakan syaitan la’natullah apabila telah terpamer di hadapan mereka jalan keimanan dan hidayah yang dibuka Allah. Sesekali juga aku terfikir alangkah beruntungnya diriku jika diriku ibarat cahaya. Ibarat cahaya yang dapat memberikan kesenangan pada orang sekeliling dan dapat menenggelamkan maksiat dalam cahaya amar maaruf. Namun aku sedar diriku bukanlah begitu baik dan tulus ibarat cahaya. Masih banyak noda-noda hitam yang melingkari diriku membuatkan aku terfikir siapalah diriku ini untuk menjadi seterang dan sehebat cahaya. Cukuplah bagi diriku jika aku masih dapat berusaha untuk memberikan sedikit manfaat terhadap keluargaku, orang sekelilingku serta dunia ini. Cukuplah jika aku mampu meringankan sedikit beban, menghilangkan sedikit kemusykilan dan membantu dengan sedikit pertolongan sekadar yang aku mampu. Semuanya dengan pertolonganMu Ya Allah. Bantulah hambaMu ini agar dapat menjadi seorang insan Muslim yang bermanfaat ibarat cahayaMu. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Berkuasa ke atas tiap sesuatu. Terimalah sedikit kalamku ini semoga dapat memberikan sedikit manfaat kepada para pembaca. Salam ukhuwah dan salam perkenalan.